Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo Memimpin Apel Bersama ASN di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Penelolaan Perbatasan (BNPP) dalam Rangka Persiapan Pemilu Serentak 2019. Apel Bersama tersebut digelar di Lapangan Silang Monas, Jakarta (15/2/2019).
Dalam keterangan Persnya, Mendagri Tjahjo Kumolo mengungkapkan alasannya menggelar Apel Bersama ASN Kemenddagri dan BNPP sebagai realissai dari bentuk komitmen jajaran Kemendagri dan BNPP dalam mengawal Pemilu Serentak 2019 serta melaksanakan aspirasi jajarannya dalam menyikapi dinamika politik saat ini jelang 17 April 2019
“ Yang pertama pengucapan Ikrar ini diikuti oleh internal seluruh pejabat dan staf Kemendagri dan BNPP serta adik-adik IPDN yang ada di Jakarta. Kedua kami menyerap masukan-masukan dari seluruh staf Kemendagri dan BNPP setelah mengikuti sekian bulan kampanye Pileg dan Pilpres ini teman-teman di Kemendagri dan BNpp merasa resah dan gelisah karena kampanye yang seharusnya kampanye beretika, yang bermartabat, adu konsep, dan adu gagasan ternyata ditengarai banyak hal-hal yang berbau fitnah, yang berujar kebencian, Hoax dan ini harus dihentikan”, ungkap Tjahjo.
Lebih lanjut Ia juga jelaskan bahwa tujuan Pileg dan Pilpres Serentak 2019 ini adalah membangun rasa persatuan dan kesatuan, memilih pemimpin yang amanah, memilih pemimpin yang punya program untuk bangsa dan negara dalam jangka 5 tahun ke depan, sehingga semakin mempercepat perataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Maka atas masukan itulah, Mendagri Tjahjo Kumolo sepakat dengan seluruh jajaran Kemendagri dan BNPP pada acara Apel Bersama tersebut bergotong royong mulai dari menggunakan kaos yang bertuliskan di depan “Sukseskan Pemilu Pilpres Serentak 2019”. Dan “ Lawan Hoax, Kampanye Berujar Kebencian, Fitnah”, di bagian belakang kaos.
Hari ini jajaran Kemendagri dan BNPP bergotong-royong nyetak kaos masing-masing untuk adanya Ikrar bersama, supaya bisa didengar oleh seluruh masyarakat Indonesia bahwa mari kita sukseskan Pileg dan Pilpres ini yang lebih bermartabat, yang demokratis tanpa ada ujaran kebencian tanpa ada merusak persatuan dan kesatuan, Jangan ada sampai hal-hal yang bersifat fitnah.
“ Ini saya kira inti dari apel hari ini untuk mengingatkan seluruh jajaran Kemendagri dan BNPP, baik dari pusat sampai daerah dan saya yakin semua punya sikap dan perasaan yang sama untuk membangun sistem Pemilu dalam rangka untuk mendukung sistem pemerintah presidensil yang semakin demokratis, semakin baik ke depan sesuai konstitusi kita yang ada. Saya kira itu saja intinya”, terang Tjahjo.
Kemudian, Mendagri juga menyampaikan penegasannya terhadap posisi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Pemilu Serentak 2019 yang tetap harus menjaga netralitasnya.
“ Tadi sudah kami sampaikan bahwa ASN harus netral, setiap kepala daerah boleh mengajukan kampanye asal mengikuti semua aturan-aturan yang dikeluarkan oleh KPU dan Bawasl, sebagaimana undang-undang yang ada. Tidak boleh menggunakan fasilitas negara dan daerah, tidak boleh menggunakan anggaran juga”, ungkap Tjahjo.
Pelaksanaan Apel bersama tersebut sebagai bagian dari upaya untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat untuk selalu saling mengingatkan jaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masa kampanye saat ini/.
“ Dari masukan diskusi teman-teman Kemendagri dan BNPP yang kita saring selama 2 bulan ini, dinamis tetapi harus ada kesadaran para Tim Sukses kesadaran para pelaku-pelaku politik, kesadaran para simpatisan, para kader-kader partai politik. Sebagai Kemendagri mengacu pada arahan dari Bapak Presiden bahwa harus adu program, adu konsep, adu gagasan. Itu tujuan utama dari Pemilu. Buat apa ada Pileg dan Pilpres, tapi malah merusak rasa persatuan dan kesatuan sesama warga negara Indonesia”, tegas Tjahjo.
Jadi apel ini menurut pandangan Mendagri sebagai bagian Menyukseskan Pileg dan Pilpres dengan demokratis, beretika, bermartabat. “ Saya kira ini yang menjadi arahan Bapak Presiden kepada jajarannya di pemerintahan”. Pungkasnya.
Ikrar Komitmen Kemendagri dan BNPP dalam turut serta mensukseskan Pemilu serentak 2019 yang berbunyi;
- Mendukung suksesnya Pemilu dan Pilpres serentak tahun 2019 demi terwujudnya system Pemerintahan Presidensiil yang semakin efektif berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;
- Menolak segala bentuk Kampanye yang bermuatan kebencian, fitnah dan ujaran yang bermuatan SARA serta Hoax;
- Mendukung serta mendorong Kampanye yang bermartabat dan beretika serta lebih mengedepankan ADU PROGRAM – ADU KONSEP – ADU GAGASAN – sebagai bagian dari pendidikan politik yang bermartabat;
- Menjaga NETRALITAS dan PROFESIONALITAS ASN dalam menyalurkan hak dan kewajiban politiknya secara bertanggung jawab;
- Mengajak seluruh warga Negara Republik Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya secara Demokratis pada tanggal 17 April 2019 demi terwujudnya pembangunan nasional yang berkelanjutan untuk 5 tahun ke depan serta terwujudnya pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia serta,
- Mendukung tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berazaskan Pancasila – UUD 1945 – Bhinneka Tunggal Ika.
Demikian Pernyataan Sikap Keluarga Besar Kemendagri dan BNPP Yang Kami Sampaikan Dengan Rasa Penuh Tanggung Jawab Khususnya Demi Terwujudnya Pemilu Serentak 2019 Yang Bermartabat, Beretika, Demokratis, Dalam Rangka Menegakkan Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. (LMK)