Jakarta - Kepala BPSDM Kemendagri Bapak DR. Sugeng Hariyono, CACP bersamaDirjen Bina Pembangunan Daerah Bapak DR. Restuardy Daud, M.Sc menyelenggarakan Sosialisasi Pelaksanaan Training of Trainers dan Bimbingan Teknis serta Launching Perangkat Pembelajaran Pemerintahan Dalam Negeri (P2-PDN) Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi Kesehatan Reproduksi (PPT-Kespro) pada hari Kamis, 13 Februari 2025 di BPSDM Kemendagri.
Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini diawali dengan sambutan langsung dari Kepala BPSDM Kemendagri Bapak DR. Sugeng Hariyono, CACP; dan UNFPA Representative Indonesia Bapak DR. Hassan Mohtashami dilanjutkan dengan Launching P2-PDN PPT-Kespro. Turut hadir Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat (KemenPPN/Bappenas), Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah IV (Ditjen Bina Bangda Kemendagri), Kapus Standarisasi dan Sertifikasi (BPSDM Kemendagri), Direktur Pelayanan Kesehatan Keluarga (Kemenkes), Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB (Kemenduk Bangga/BKKBN), Widyaiswara Ahli Utama (BPSDM Kemendagri). Kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Training of Trainers dan Bimbingan Teknis serta Launching P2-PDN PPT-Kespro diikuti dengan antusias oleh peserta daerah yang hadir luring, yaitu perwakilan OPD yang membidangi urusan perencanaan, PPPA, dalduk KB, kesehatan, serta BPSDM Provinsi Sumut, Riau, Banten, Jabar, Jatim, Jateng, dan Sulsel. Adapun BPSDM dan BPKSDM kabupaten/kota serta OPD provinsi dan kabupaten/kota lainnya hadir secara daring.
Dalam sambutan penutup Bapak DR. Restuardy Daud, M.Sc selaku Dirjen Bina Bangda menjelaskan kembali terkait kematian ibu yang masih menjadi salah satu tantangan serius dalam di Indonesia saat ini, dimana berdasarkan Berita Resmi Statistik No. 09/01/Th. XXVI, tanggal 30 Januari 2023, hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 189, artinya terdapat 189 kematian perempuan per 100.000 kelahiran hidup.
“Upaya Pemerintah untuk menekan hal tersebut, tertuang dalam rancangan RPJMN 2025-2029 Prioritas Nasional (PN 4), yaitu Memperkuat Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Sains, Teknologi, Pendidikan, Kesehatan, Prestasi Olahraga, Kesetaraan Gender, serta Penguatan Peran Perempuan, Pemuda, dan Penyandang Disabilitas.” Ucap Bapak DR. Restuardy Daud, M.Sc.
Sebelumnya untuk mencapai target penurunan AKI serta tantangan yang dihadapi, Pemerintah RI bersama UNFPA telah menginisiasi program kerjasama dalam rangka pengembangan model perencanaan dan penganggaran terintegrasi kesehatan reproduksi sejak tahun 2016 hingga saat ini dengan piloting di 3 (tiga) kabupaten terpilih pada siklus 9 (2016 - 2020) dan 5 (lima) kabupaten terpilih pada siklus 10 (2021 - 2025).
“Berdasarkan hasil evaluasi terhadap daerah piloting siklus-10, dalam konteks perencanaan program kespro, kami menilai perencanaan program di daerah masih lemah dan pada umumnya belum menjadi prioritas. Selain itu, kurangnya koordinasi lintas sektor yang juga melibatkan aktor-aktor pembangunan lainnya untuk mendukung program kesehatan reproduksi di daerah belum berjalan dengan optimal. Untuk itu, sebagai upaya replikasi kepada daerah lain dengan tantangan-tantangan yang ada, maka tahap awal yang perlu dilakukan adalah melakukan pengembangan kompetensi SDM dalam hal perencanaan program kespro di daerah.” Ucap Bapak DR. Restuardy Daud, M.Sc.
Dalam sambutan pembukaan Kepala BPSDM menyampaikan terkait peran Kemendagri dalam pengembangan kompetensi, "Memperhatikan pentingnya kompetensi dalam perencanaan program kesehatan reproduksi, maka penting peran Kemendagri untuk memberikan fasilitasi teknis berupa pengembangan kompetensi kepada pemerintah daerah khususnya perencana sebagai bentuk pembinaan pengembangan sumber daya manusia pemerintahan dalam negeri." ucap DR. Sugeng Hariyono, CACP selaku Kepala BPSDM Kemendagri.
UNFPA Representative dalam sambutan pembukaan juga menyampaikan pentingnya training utk memastikan efektifitas perencanaan dan penganggaran dalam program kespro ditingkat daerah sampai ke desa. Pelatihan dan P2PDN juga dinilai dapat menyasar isu strategis seperti kespro, kekerasan berbasis gender, ibu dan anak.
DR Restuardy Daud, M.Sc selaku Dirjen Bina Bangda menyampaikan bahwa pelaksanaan Training of Trainers dan Bimbingan Teknis PPT-Kespro tahun 2025 ini akan diikuti oleh Batch I, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Provinsi Sulawesi Selatan. “Melalui forum ini sekaligus akan diluncurkan P2-PDN terkait PPT-Kespro dengan pengesahannya. Selanjutnya kegiatan Training of Trainer dan Bimbingan Teknis secara bertahap akan dilaksanakan hingga tahun 2029 yang mana pada setiap batchnya akan diikuti oleh 7 s.d. 8 provinsi.” Ucap DR. Restuardy Daud, M.Sc.
sebelumnya UNFPA Representative Bapak DR. Hassan Mohtashami dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Dirjen Bina Bangda dan Kepala BPSDM Kemendagri atas kerjasama kemitraan, "Saya berharap kerjasama kemitraan ini dapat terus berlanjut hingga siklus-siklus selanjutnya dan berkepanjangan." ucap DR. Hassan Mohtashami selaku UNFPA Representative
Di akhir sambutan penutupnya DR. Restuardy Daud, M.Sc berharap melalui kegiatan Training of Trainer dan Bimbingan Teknis PPT Kespro dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur perencana di bidang perencanaan penganggaran kesehatan reproduksi sehingga nantinya akan memberikan kontribusi terhadap percepatan penurunan AKI secara nasional.