Jakarta – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (PPUPD). Kegiatan ini berlangsung di Gedung F Lantai 4 BPSDM Kemendagri pada Senin (3/2) dengan tujuan memperkuat kompetensi aparatur dalam mengawasi efektivitas kebijakan daerah.
Dalam pembukaan diklat, Kepala BPSDM Kemendagri, Sugeng Hariyono, menekankan pentingnya efisiensi kerja dan kemandirian nasional di bidang energi sebagai isu strategis yang harus diperhatikan. Ia menyoroti fakta bahwa Indonesia masih mengimpor 54% bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura, meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah.
“Sebagai negara penghasil minyak, kita masih bergantung pada impor BBM dari negara yang tidak memiliki sumber daya minyak. Ini menjadi tantangan yang harus kita jawab dengan kebijakan berbasis data dan riset,” ujar Sugeng.
Dalam konteks kebijakan publik, Sugeng menegaskan pentingnya sinergi antara teori dan implementasi kebijakan berbasis bukti. “Teori tanpa kebijakan hanya menjadi wacana akademik, sedangkan kebijakan tanpa dasar teori akan menghasilkan keputusan yang spekulatif,” ungkapnya, menekankan bahwa tata kelola pemerintahan harus didukung oleh pendekatan berbasis data.
Pemerintah telah menetapkan tiga prioritas nasional untuk mewujudkan kemandirian energi dan pangan, yakni ketahanan pangan, ketahanan energi, dan hilirisasi industri. Hilirisasi diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi pengekspor bahan mentah, tetapi juga mampu menghasilkan produk olahan bernilai tinggi.
Sebagai bagian dari upaya membangun wawasan kebangsaan, peserta diklat diajak untuk memiliki visi strategis dalam pembangunan bangsa. “Kita tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perkembangan dunia. Kita harus menjadi pemain utama dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan,” tegas Sugeng.
Dengan semangat yang sama, ia mendorong peserta untuk mengubah pola pikir dan berkontribusi nyata dalam membangun bangsa. “Sepuluh pemuda yang memiliki visi dan semangat dapat mengguncang dunia. Saya yakin pemimpin masa depan ada di ruangan ini,” tutupnya.
Penulis : Silvany Dianita Pranata Humas Ahli Muda BPSDM Kemendagri