BERITA BPSDM

Gubernur DIY: “Saya mengandaikan peran CPNS dengan metafora Rumpun Bambu.” DALAM ACARA DIKLATSAR CPNS DAN DIKLAT PIM IV

 Gubernur DIY: “Saya mengandaikan peran CPNS dengan metafora Rumpun Bambu.” DALAM ACARA DIKLATSAR CPNS DAN DIKLAT PIM IV

YOGYAKARTA - Gubernur DIY: “Saya mengandaikan peran CPNS dengan metafora Rumpun Bambu.” Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Mendagri Tjahjo Kumolo, Setjen Kemendagri Hadi Prabowo dan Kepala BPSDM Kemendagri  Teguh Setyabudi menghadiri acara Pemantapan Wawasan Kebangsaan Bagi Diklat Kepemimpinan Tingkat IV dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III, di GOR Among Rogo PPSDM Regional Yogyakarta, sabtu (2/3/2019).

“Saat ini bangsa Indonesia masih bergelut dengan masalah materi. Sementara negara lain berlari, tetapi kita berjalan lambat bahkan diam ditempat, " Negara tetangga kita telah menuju pada apa yang hendak dicapai, namun kita masih saja berkutat pada masalah internal, yang mengancam kewibawaan Pemerintah bahkan Negara yang berpotensi pada kerawanan pada integrasi bangsa", ujarnya.

Sri Sultan menyampaikan ”Tugas utama pembangunan sebenarnya adalah membangun manusia Indonsia itu sendiri dalam arti membangun watak bangsa agar dengan demikian menjadi manusia Indonesia, berintegritas, dan berjiwa Pancasila sehingga mampu menghantarkan bangsa ini pada keadaan yang lebih baik.”

”Oleh sebab itu penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS dan Diklat Kepemimpinan ini adalah upaya kita bersama untuk meningkatkan kualitas birokrasi yang nantinya akan memasuki jajaran kepemipinan bangsa di era industry 4.0 menyongsong era masyarakat 5.0.”

”Sumber-sumber tradisional dari siklus suatu bangsa merupakan loji dan sumber daya keuangan yang dewasa ini sudah makin menguat disbanding masa lalu. Kini daya saing bangsa sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi manusianya dan sikap saling percaya terhadap individu.

 

”Untuk itu saya mengandaikan peran CPNS dengan metafora Rumpun Bambu yang sarat filosofi. Sekalipun bambu meliuk diterpa angin ia memiliki pegangan akar yang kuat menghujam kedalam tanah. Pada 4 (empat) tahun pertama Bambu tidak menunjukan pertumbuhan yang signifikan karena pada fase tersebut bambu memperkuat system pengakaran. Setelah masuk di tahun ke 5(lima), bambu baru menunjukkan pertumbuhan keatas dengan cepat dan orang hanya akan memotongnya tetapi tidak bisa mencabut akarnya.”Filosofi ini merunutkan kepada CPNS bahwa dalam Good Governance, hal yang perlu dibangun adalah menguatkan fondasi sebagai hal yang paling mendasar, menguatkan system internal dan membangun kepercayaan, sehingga dapat dipastikan kesuksesan dimasa mendatang dibangun dengan kesabaran dan kegigihan, paparnya.”

Diakhir sambutannya, Sri Sultan HB X mengingatkan bahwa untuk menjadi aparatur pelayan masyarakat dibutuhkan kesabaran demi mencapai apa yang menjadi cita-cita, selama terus berproses akan memproleh sukses apapun hasilnya, " harapan saya semoga nasib baik akan menutupi siapapun yang berani, karena impian besar hanya untuk orang yang berani, yang hanya untuk orang yang berani dan mampu secara inovatif maka mampu mengubah impian menjadi kenyataan", pungkasnya.