JAKARTA - Jumat (21/06/2019) Bapak Dr. Muhammad TaufIq, DEA memberikan sambutan pada acara penutupan Diklat PIM II, dalam sambutannya beliau mebgucapkan “kami menyampaikan Selamat hari raya Idul Fitri Mohon maaf lahir dan batin. Salam juga dari bapak kepala LAN salam hangat untuk bapak ibu sekalian dan mohon maaf tidak dapat hadir karena sedang berada di luar negeri. Pelatihan Kepemimpinan tingkat 2 ini dulunya namanya adalah pelatihan diklatpim, mulai tahun ini kita rubah menjadi khusus Pelatihan Kepemimpinan Nasional. Jadi khusus pelatihan tingkat 1 dan 2 kita sebut sebagai Pelatihan Kepemimpinan Nasional jadi ada suatu filosofi bahwa JPT (Jabatan Pimpinan Tinggi) adalah suatu aset Nasional yang menjadi ujung tombak perekat bangsa. Dimana tata kelola para JPT ini dikelola secara tersendiri karena posisinya yang sangat strategis di dalam birokrasi pemerintahan”.
Di dalam pengembangan Kompetensi JPT Pratama ini ada suatu obyektif tujuan dasar dari kurikulum pelatihan kepemimpinan ini yang pertama pelatihan kepemimpinan ini di desain untuk pemimpin yang strategis ini upaya untuk merespon tantangan saat ini dimana pemerintah dituntut untuk birokrasi yang lincah untuk menyesuaikan tantangan yang muncul. Seperti yang diketahui berbagai di tata kelola pemerintahan, kelemahannya adalah memliki kebijakan tata kelola yang sangat bagus dan baik tetapi eksekusinya yang belum sehingga perlu jajaran-jajaran JPT ini yang berperan besar dalam mengeksekusi kebijakan.
Beliau juga mengucapkan “Kami sangat bangga dan sangat berterimakasih pada kemendagri telah menyelenggarakan ini di BPSDM Ini hal yang sangat bagus untuk mengawali desentralisasi daerah yang merupakan harapan besar bagi derah untuk daya saing dan percepatan kesejahteraan daerah. Kewajiban para peserta ini untuk menyusun inovasi dan terobosan baru yang diharapkan sebagai habit dan DNA baru bagi para pimpinan-pimpinan dan seluruh JPT di seluruh Indonesia ini. Sehingga tentunya ini menjadi suatu motor penggerak perbaikan birokrasi dimasa datang”.
Hasil dari evaluasi RPJMN 2014-2019 ini menunjukan bahwa dimana salah satu indikator reformasi demokrasi itu nilainya bagus semua, terutama kabupaten kota. Semua telah melakukan reformasi birokrasi tetapi disisi lain ternyata nilai pelayanan publiknya masih kurang. Proses transformasi birokrasi ini ternyata belum menyentuh pelayanan-pelayanan. Tentunya membutuhkan peran para pimpinan-pimpinan yang menjadi ujung tombak pada perubahan-perubahan tadi sehingga bisa menghasilkan perbaikan nyata di dalam pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
Di dalam upaya membangun kompetensi strategis tersebut LAN dan Lembaga lainnya bersama-sama menyusun kurikulum yang baru yang bersifat action learning dan menghasilkan perubahan serta inovasi diharapkan para peserta setelah lulus ini proyek perubahan yang terus berkelanjutan untuk instansi nya maisng-masing. Para peseerta alumni protokol juga diharapkan para alumni bisa ikut mendorong pelayanan publik di instansi negara karena seperti yang ditetekankan Bapak Peresiden bahwa Birokrasi ini memberikan pelayan yang terbaik baik internal maupun eksternal.
Diantara 55 peserta ini nilainya sangat memuaskan. Puji syukur di dalam pelatihan ini menunjukan kualitas di dalam pelatihan ini merupakan orang-orang pilihan. Dengan kritik dan saran akan bisa terus memperbaiki program dan pelayanan kita. Dari 55 peserta ini ada 7 orang kulaifikasi sangat memuaskan.