Badung - Rombongan Benchmarking ke Best Practice Peserta Diklatpim III Angkatan XXIII PPSDM Regional Makassar melakukan Benchmarking ke Best Practice di Kabupaten Badung Provinsi Bali dalam rangka mengadopsi dan mengadaptasi inovasi dan keunggulan organisasi yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Badung. Rombongan Benchmarking ke Best Practice yang berjumlah 46 orang ini diterima oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung, I Wayan Weda Dharmaja, SIP, M.Si mewakili Pemerintah Kabupaten Badung Bertempat di Ruang Pertemuan BKPSDM Kabupaten Badung, Senin (14/10/2019).
Rombongan Benchmarking ke Best Practice Peserta Diklatpim III Angkatan XXIII PPSDM Regional Makassar ini dipimpin oleh Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi JPT Pratama, Administrator dan Pengawas, Hj. Andi Rosnawati, SH, M.Si, didampingi Widyaiswara Pembimbing, Ir. Kaharuddin S, MP dan A. Ismawati, SH, M.Si, para Pendamping dan 2 (dua) orang Pemantau dari PPSDM Regional Makassar.
Dalam sambutannya pada saat penerimaan, Andi Rosnawati mengemukakan maksud dan tujuan pelaksanaan Benchmarking ke Best Practice Diklatpim III Angkatan XXIII, yaitu antara lain untuk mengadopsi dan mengadaptasi inovasi dan keunggulan manajemen organisasi Pemerintah Kabupaten Badung yang nantinya akan dijadikan rujukan dalam pengelolaan kegiatan pada Proyek Perubahan yang akan disusun peserta Diklatpim III.
Pada kesempatan itu juga, Andi Rosnawati memperkenalkan anggota rombongan yang terdiri dari Pejabat Eselon III yang menjadi peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan XXIII yang jumlahnya 35 orang Lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara dan beberapa orang pembimbing, pendamping dan pemantau kegiatan benchmarking.
Kepada Pemerintah Kabupaten Badung beserta jajarannya, Andi Rosnawati menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang luar biasa atas kesediannya menerima Rombongan Benchmarking ke Best Practice Peserta Diklatpim III Angkatan XXIII PPSDM Regional Makassar ini di Kabupaten Badung.
Benchmarking ke Best Practice ini dilaksanakan dari tanggal 13 s.d.16 Oktober 2019 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung Provinsi Bali dengan 3 (tiga) lokus yaitu :
1. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung;
2. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung;
3. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Badung.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung, I Wayan Weda Dharmaja, SIP, M.Si mewakili Pemerintah Kabupaten Badung dalam sambutannya pada acara penerimaan peserta dan pemaparan program inovatif, mengucapkan terima kasih kepada PPSDM Regional Makassar yang telah memberi kepercayaan kepada Pemerintah Kabupaten Badung sebagai tempat Benchmarking ke Best Practice. I Wayan Weda Dharmaja, SIP, M.Si juga menyampaikan Gambaran Umum Kabupaten Badung yang berisi diantaranya Keadaan Geografis, Visi dan Misi Kabupaten Badung, Potensi yang Ada di Kabupaten Badung dan beberapa inovasi penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Badung.
Lebih lanjut, I Wayan Weda Dharmaja mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Badung menerapkan RPJMD berbasis kesejahteraan masyarakat. Seluruh APBD Kabupaten Badung, 70 % digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, sisanya 30 % digunakan untuk menggerakkan roda pemerintahan “, katanya.
Ditambahkan, Program Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wabup I Ketut Suiasa, yang kurang lebih tiga tahun memimpin Kabupaten Badung tetap berkomitmen pada kesejahteraan masyarakat melalui program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB). Program PPNSB meliputi lima program ; Pertama, sandang, pangan dan papan. Kedua, kesehatan dan pendidikan. Ketiga, jaminan sosial dan ketenagakerjaan. Keempat, adat agama dan budaya. Kelima pariwisata. Penjabaran kelima program ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten untuk memenuhi dan melayani kebutuhan pokok masyarakat menuju taraf hidup yang meningkat," katanya.
Lebih jauh, I Wayan Weda Dharmaja menguraikan, untuk bidang pendidikan, Pemkab Badung telah meluncurkan program biaya sekolah gratis tingkat SD dan SMP, pembagian laptop untuk pelajar dan pemberian seragam sekolah secara gratis untuk siswa baru serta program beasiswa ke luar negeri bagi putra daerah berprestasi.
"Setelah mereka menyelesaikan pendidikan keluar negeri, maka mereka akan kembali ke Badung dan membangun Badung. Karena mereka adalah generasi milenial sebagai agen perubahan," kata I Wayan Weda.
Pada bidang kesehatan, Pemkab Badung telah menanggung penuh biaya kesehatan melalui program Krama Badung Sehat (KBS), bantuan mobil ambulans untuk desa dan kelurahan serta program Tri Kona yaitu, lahir, hidup dan mati ditanggung pemerintah yang juga langsung mendapatkan pelayanan administrasinya secara gratis dan satu paket, “ pungkasnya
Dihadapan para peserta Benchmarking Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan XXIII beserta rombongan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung memperkenalkan Inovasi “Badung Anti Kantong Plastik (BATIK)” yang dilakukan dengan pendekatan budaya lokal “Tri Hita Karana”. Dalam konsep Tri Hita Karana, ada yang disebut Palemahan, yakni hubungan manusia dengan lingkungan. Tri Hita Karana menjadi pondasi dan potensi untuk membangun komitmen bersama dalam pengurangan penggunaan kantong plastik. Menurut I Wayan Weda gerakan berbasis masyarakat dengan aturan adat ini sangat efektif dalam mengurangi sampah plastik. Sejak dilaksanakannya inovasi ini di seluruh wilayah Kabupaten Badung, telah mengurangi penggunaan dan menekan timbunan sampah kantong plastik sebanyak kurang lebih 115.171.370 kantong per tahun, atau kurang lebih 921 ton dengan total objek sasaran atau lokasi sebanyak 11.122 unit, “ jelas I Wayan Weda Dharmaja.
Diakhir acara, untuk menambah rasa persaudaraan dan silaturrahmi dilakukan tukar menukar cendramata dan sesi foto bersama. (humas ppsdm)