BERITA BPSDM

Menguji Inovasi dan Kreativitas Calon Pemimpin Perubahan, melalui Seminar Rancangan Proyek Perubahan peserta Diklatpim III Angkatan XXIII

Menguji Inovasi dan Kreativitas Calon Pemimpin Perubahan, melalui Seminar Rancangan Proyek Perubahan peserta Diklatpim III Angkatan XXIII

Makassar - Proyek perubahan adalah kumpulan ide/gagasan yang harus dikawal/diimplementasikan sehingga menjadi inovasi. Dalam era global yang dinamis pemerintah Indonesia dituntut untuk mampu mengembangkan diri dan meningkatkan daya saing. Pemerintah Indonesia harus mempersiapkan segala sesuatunya agar dapat berkompetisi dengan negara–negara lain, salah satu faktor penting dalam peningkatan daya saing adalah kualitas pengembangan kompetensi pejabat instansi pemerintah melalui pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim).

Tahap Pembelajaran pada Kurikulum Diklat Kepemimpinan Tingkat III memuat kegiatan yang terbagi dalam  5 (lima) tahapan kegiatan yaitu: Tahap I (On campus); Tahap II, Taking ownership (Breakthrough I); Tahap III, Merancang Proyek Perubahan dan Membangun Tim; Tahap IV, Laboratorium Kepemimpinan (Breakthrough II); Tahap V, Evaluasi;

Pada Tahap III Merancang Proyek Perubahan dan Membangun Tim,  peserta telah dibekali dengan pengetahuan membuat rancangan proyek perubahan yang komprehensif berdasarkan gagasan terobosan inovasi yang telah disetujui oleh mentor atau atasan langsungnya. Disamping itu peserta juga dibekali dengan kemampuan mengidentifikasi stakeholder yang terkait, dibekali dengan berbagai teknik membangun tim yang efektif untuk mewujudkan perubahan tersebut. Proyek perubahan adalah salah satu output peserta diklat PIM III, merupakan perwujudan ide/gagasan, konsep   perubahan/produk pembelajaran  individual  yang menjadi salah satu indikator hasil pencapaian hasil diklat.

Pelaksanaan proyek perubahan dimulai dengan menyusun Rancangan Proyek Perubahan yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada peserta dalam menganalisis permasalahan atau peluang yang terkait dengan tugas dan fungsi masing-masing. Selanjutnya peserta mengkondisikan idealnya pelayanan dengan membuat batasan-batasannya seperti apa, yang pada akhirnya menuntut para peserta menyuguhkan inovasi dan kreativitas dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang ada.

Proposal Proyek Perubahan menjadi suatu langkah nyata yang bisa dilakukan oleh setiap peserta terhadap tugas dan fungsinya. Kemampuan pemimpin perubahan inilah yang kemudian menentukan keberhasilan peserta dalam memperoleh kompetensi yang ingin dibangun dalam penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat III ini.

Proyek perubahan  tersebut harus direalisasikan setelah peserta diklat kembali ke-Instansinya masing-masing sesuai mailstone yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai Surat Edaran Lembaga Administrasi Negara Nomor : 108/K.1/HKM.02.03 tanggal 7 Agustus 2017 tentang Penyataan Komitmen Mengimplementasikan Proyek Perubahan Pasca Diklat.

Bertempat di Ruang Kelas Pembelajaran PPSDM Kemendagri Regional Makassar hari Selasa, 22 Oktober 2019 dimulai pukul 09.00 s.d. 18.00 Wita telah dilaksanakan Seminar Rancangan Proyek Perubahan Peserta Diklatpim III Angkatan XXIII.  Seminar Rancangan Proyek Perubahan Diklatpim III tersebut dengan peserta berjumlah 35 orang itu dibagi menjadi 4 (empat) kelompok. Masing-masing kelompok seminar terdiri atas 1 (satu) orang penguji, 1 (satu) orang mentor, dan 1 (satu) orang coach.  Adapun Penguji/Narasumber  dan coach dalam seminar ini terdiri dari Pejabat Struktural dan Fungsional Widyaiswara PPSDM Regioanal Makassar dan BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan, dengan pembagian kelompok sebagai berikut ;

  1. Kelompok I  : Wahyu Widayat, ST, MT (Plt. Kepala PPSDM Regional Makassar) dan Coach Dr. Hj. Dinarwaty, SE.,S.Pd, MM          
  2. Kelompok II : Drs. Arwin Malik, M.Si dan  Coach Drs. Muh.Arif, M.Si
  3. Kelompok III : Hj. Andi Rosnawati, SH, M.Si dan Coach Drs. Muh. Nasir Tenteng, M.ec.Dev        
  4. Kelompok IV : Dr. Hj. Nurlinah, M.Pd dan Coach Ir. Kaharuddin, S.MP

Tahap ini diakhiri dengan penyajian Rancangan Proyek Perubahan masing-masing peserta setiap kelompok pada seminar I untuk mengkomunikasikan proyeknya dihadapan stakeholder strategis yang mencakup penguji/narasumber, mentor dan coach guna mendapat masukan dan dukungan. Selanjutnya hasil seminar I, dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan/implementasi kepemimpinan saat laboratorium kepemimpinan di tempat organisasinya. (humas ppsdm).