BERITA BPSDM

DUNIA TIDAK AKAN BERHENTI DAN AKAN TERUS BERGERAK/BERUBAH TANPA MENUNGGU KITA

DUNIA TIDAK AKAN BERHENTI DAN AKAN TERUS BERGERAK/BERUBAH TANPA MENUNGGU KITA

JAKARTAPlt. Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Pemerintahan Dalam Negeri, Cheka Virgowansyah, bertindak sebagai Inspektur Upacara memimpin Upacara Bendera pada hari Senin, 20 Januari 2020, di Lapangan BPSDM Kemendagri, sedangkan Ariadi Widiyanto, Kepala Bidang Otonomi, Keuangan, Pembangunan dan Kewilayahan pada Pusat Pengembangan Kompetensi Pemerintahan Dalam Negeri, bertindak sebagai Komandan Upacara. Upacara tersebut dihadiri dan diikuti oleh para Eselon II, Eselon III, Eselon IV, Widyaiswara, JFU dan Staf Pendukung BPSDM Kemendagri.

Pada upacara tersebut, beliau menyampaikan bahwa, “Pertama, saya ucapkan kepada petugas upacara pada hari ini yang tentu saja kita masih terus berbenah untuk yang lebih baik lagi. Yang kedua, terimakasih sudah berkenan hadir untuk upacara hari ini. Yang ketiga, dalam kondisi seperti sekarang ini adalah suatu ke niscayaan jika Bapak/Ibu tidak mau berubah. Di dunia ini hanya satu yang yang tidak berubah yaitu perubahan itu sendiri. Jika kita tidak berubah maka kita akan tergilas oleh zaman. Walaupun hari ini kita sedih ataupun bergembira ataupun sengsara sekalipun, apakah dunia akan berhenti? Dunia tidak akan berhenti. Jadi jika kita hari ini bersedih tapi dunia tidak berhenti berjalan maksudnya dunia akan terus bergerak/berubah tanpa menunggu kita. Jadi jika kita tidak berubah maka dunia akan menggilas kita. Jika kita masih menggunakan konsep yang lama tidak mau berubah, selalu maunya dilayani maka kita akan digilas oleh zaman dan akan ditinggalkan klien/masyarakat kita suatu saat nanti.  Oleh karena itu kita harus melihat masa depan. Orang yang bisa melihat tanda-tanda zaman lah yang tetap akan bertahan. Jadi siapkan Kompetensi Bapak/Ibu  pengetahuan Bapak/Ibu untuk menyongsong perubahan Birokrasi kita ini jadi apapun yang diputuskan pemerintah kita sudah siap jadi siapkanlah untuk berubah”.

Jika dikutip dari Jack Ma pendiri Ali Baba - bahwasanya  perubahan itu adalah suatu keniscyaan. Apabila Bapak/Ibu diumur 25 tahun an mistake is common (kesalahan itu adalah hal yang biasa) jadi Bapak/Ibu salah atau gagal maka bangun lagi, bangun lagi sampai jatah gagal Bapak/Ibu sampai habis. Jika sudah berumur 35 tahun keatas sudah mulai fokus. Dan diatas umur 40 tahun itu adalah umur mencari jati diri kita sendiri. Kerjakan apa yang mau Bapk/Ibu lakukan dari pengalaman 20 tahun kebelakang. Kemudian umur 50 tahun keatas adalah pilihan yang jangan dipaksakan, jadi investasikanlah kepada golongan muda yang lebih banyak berkarya. Saat umur 60 tahun keatas adalah saatnya untuk istirahat untuk tinggal menikmati hasil kesuksesan. Jadi pointnya jika Bapak/Ibu masih muda maka habiskanlah jatah gagal Bapak/Ibu dan hampir 70% Kementerian berisi anak-anak muda (Generasi Milenial) jadi jangan takut untuk salah untuk mencapai kesuksessan. “Yang keempat kesuksessan adalah kesempatan dari orang yang mengalami kesusahan. Tidaklah ada suatu larangan adanya suatu imajinasi terhadap pekerjaan, silahkan berimajinasi dan silahkan pilih menurut Bapak/ibu akan menjadi sesuatu yang menarik untuk Bapak/Ibu suatu saatn nanti jika Bapak/Ibu sudah tidak ada disana lagi sesuai dengan kemampuannya untuk dikenang suatu saat nanti. Secara pribadi saya sangat bangga belajar bersama teman-teman dan Bapak/Ibu (Learning Organization). Jika Bapak/Ibu mau belajar, maka  pelajarilah dan berikan insert untuk organisasi tersebut.  Dan yang terakhir pesan dari Bapak Menteri adalah jangan  jadikan kebaikan yang disampaikan menjadi Jargon jadi fokus pada actionnya (aksinya).” Tambahnya sekaligus menutup pidatonya pada hari ini.