Jakarta - Kamis, 10 Juni 2021 – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) c.q. Pusat Pengembangan Kompetensi Pemerintahan Dalam Negeri menyelenggarakan Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bagi Bupati/Wali kota dan Wakil Bupati/Wakil Wali kota Hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020. Acara Pembekalan Kepemimpinan tersebut diselenggarakan secara tatap maya/virtual mulai tanggal 7 sampai dengan 11 Juni 2021 dan diikuti oleh 102 Bupati/Wali kota dan Wakil Bupati/Wakil Wali kota petahana Hasil Pilkada Serentak Tahun 2020 lalu.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam sambutannya saat membuka secara resmi pembekalan pada Senin lalu (7/6/2021), mengatakan bahwa acara pembekalan kepemimpinan ini merupakan amanah dalam melakukan pengembangan SDM, khususnya yang berkaitan dengan tugas pelaksanaan pemerintahan daerah. Salah satunya dengan penguatan kemampuan seorang kepala daerah. “Di tahun 2020 kita sudah melaksanakan Pilkada Serentak di 270 daerah dan sudah dilakukan pelantikan di bulan Februari. Kepada para kepala daerah petahana yang sudah memiliki jam terbang dalam memimpin daerah, kami ingin materi yang disampaikan oleh para narasumber dapat memperkaya pengetahuan dan kemampuan dalam menghadapi tantangan ke depan,” ucapnya.
Tito juga menegaskan kepala daerah harus segera merangkul dan membangun sinergitas dengan DPRD dan elemen lainnya. Karena suatu daerah dikatakan maju jika hubungan dan komunikasi antar Forkompimda berjalan lancar dan sehat. “Tapi ada juga daerah yang tidak maju, hubungan dengan Forkopimda tidak sehat, sehingga saling mengeluarkan taring masing-masing. Hubungan ke samping tidak harmonis dengan DPRD, sehingga deadlock, ada juga kepala daerah yang betrok dengan provinsi dan pemerintah pusat. Bahkan ada juga hubungan ke bawah tidak bagus. Oleh karena itu momentum kegiatan pembekalan ini sebagai bahan introspeksi”. paparnya.
Selain itu, mantan Kapolri tersebut juga menekankan Kepala Daerah untuk bisa mengontrol menekan laju penyebaran wabah melalui 4 (empat) indikator pengendalian pandemi Covid-19, yakni pengendalian angka positif, Bed Occupancy Rate (BOR), recovery rate atau angka kesembuhan yang tinggi, serta fatality rate atau angka kematian yang rendah.
Tito juga mengingatkan kepala daerah yang sudah dilantik agar memanfaatkan secara maksimal waktu yang tersedia di tahun 2021 sampai pertengahan tahun 2023 untuk bekerja membangun daerah dan menyejahterakan masyarakat dalam rangka pemulihan ekonomi secepatnya. Mengingat tahun 2024 akan dilaksanakan kembali Pilkada secara serentak. “Pemulihan ekonomi menjadi salah satu target utama kita, kita perlu untuk (melakukan) pemulihan ekonomi, supaya masyarakat juga dapat survive, kalau ekonomi berjalan otomatis pendapatan PAD juga bisa meningkat dan kembali normal,” ujarnya.
Kegiatan Pembekalan Kepemimpinan ini menggunakan metode hybrid/blended learning. Perpaduan pembelajaran tatap maya selama 5 (lima) dan tatap muka selama 3 (tiga) hari. Pembelajaran tatap muka sendiri akan diselenggarakan di Kantor BPSDM Kemendagri, Jakarta. Kementerian Dalam Negeri juga berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif/signifikan terkait pengetahuan, sikap dan keterampilan para Kepala Daerah agar lebih produktif dalam bekerja, lebih innovatif dalam menciptakan rencana kerja dan anggaran serta lebih responsif dalam menyesuaikan realitas kerja yang sangat dinamis. Serta juga diharapkan membangun sinergitas hubungan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.