Jakarta - Langkah ikhtiar mendeteksi penyebaran Covid-19 di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, Biro Umum Sekretariat Jenderal Kemendagri yang juga bekerja sama dengan Bagian Umum BPSDM Kemendagri menyelenggarakan Tracing Swab RT-PCR pada hari Rabu tanggal 8 September 2021.
Plt Sekretaris BPSDM Kemendagri Endang Try Setyasih mengatakan, pihaknya ingin memastikan jika pegawai ASN setempat bebas dari virus yang sudah menjamur sejak 2020 lalu. Sekaligus menindak lanjuti arahan Kepala BPSDM Kemendagri, Teguh Setyabudi.
"ASN BPSDM harus sehat bebas Covid-19," kata Endang Try Setyasih di sela-sela kegiatan Tracing Swab RT-PCR yg dilaksanakan di Gedung B Kantor BPSDM Kemendagri.
Meskipun secara data, Lanjut Endang, pegawai di lingkungannya kini 0 ( Nol) pasien yang terpapar Covid-19. Pihaknya tidak ingin lengah mendeteksi dini penyebaran virus. Sebab, BPSDM Kemendagri memberlakukan ASN dan Non ASN untuk memberlakukan Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO) sebanyak 50 persen.
Virus corona yang sudah merenggut banyak nyawa tersebut, hingga kini masih berdampingan dengan masyarakat Indonesia. Sehingga ia pun berharap agar para ASN BPSDM Kemendagri tidak lengah dan terus waspada dalam bekerja.
Endang berharap, para ASN memperketat protokol pencegahan Covid-19 seperti yang sudah didengungkan pemerintah.
"Penggunaan masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan itu jangan diabaikan," ujarnya.
Endang meminta agar peserta tes PCR dapat mengikuti arahan tenaga kesehatan yang bertugas. Ia tak menampik jika masih ada ASN yang nervous saat mengikuti tes PCR.
"Kalau nakes bilang buka, buka saja mulutnya. Nanti kerongkongan akan terbuka. Nafas juga seperti biasa. Itu tidak akan menimbulkan sakit yah," ucap dia.
Road show yang diselenggarakan oleh biro umum ini menargetkan 150 ASN meliputi pejabat struktural , fungsional, widyaiswara dan tenaga kontrak.
dr. Ferdinand Ginting Dokter Ahli Madya BPSDM Kemendagri menambahkan, tes PCR sangat relevan karena hasilnya dinilai lebih akurat. Di samping itu, tes PCR di lingkungan instansi dapat membantu pemerintah dalam men tracing Covid-19.
"Penting sekali. Walaupun angka Covid-19 di DKI sudah menurun tapi tracing ini bisa membantu menemukan pasien yang positif lalu kami bisa mencegah penularannya," katanya.
Nantinya jika ada peserta yang positif, langkah selanjutnya akan dititipkan ke ruang isolasi yang difasilitasi pemerintah. Kedua memberi pilihan untuk berkoordinasi dengan puskesmas tempat tinggal pasien.
"Karena sudah tidak dianjurkan lagi isolasi mandiri jadi harus isolasi terpadu. Isolasinya 14 hari," tambah dr. Ferdinand.
Sebanyak kurang lebih 6 tenaga kesehatan yang bertugas ini datang dari Poliklinik Kantor Kemendagri Pusat.