Jakarta - Wanita berparas cantik bernama Ankie Yudistia patut menjadi sosok inspiratif bagi anak muda yang sering insecure atau hilang rasa percaya dirinya. Bagaimana tidak, di tengah keterbatasan Ankie sebagai penyandang disabilitas, ia berhasil bangkit membuat gebrakan perubahan untuk dirinya dan juga orang lain.
Dara kelahiran Medan tersebut merupakan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi -Ma'ruf Amin yang diumumkan pada 2019. Ankie dipilih sebagai juru bicara Presiden bidang sosial khususnya isu disabilitas. Alasan Jokowi mendapuk wanita penyandang disabilitas tunarungu ini, karena sosok muda yang aktif di organisasi, termasuk organisasi internasional.
"Saya hilang indra pendengaran sejak usia 10 tahun karena kesalahan penggunaan obat. Sejak itu saya suka insecure, down dan sering berantem sama diri sendiri," kata Angkie kala menjadi narasumber dalam program podcast Bikin Bangga Indonesia dengan tema Memulai Perubahan dari Dalam Diri yang diselenggarakan BPSDM Kemendagri, Selasa, 28 Desember 2021.
Ia menilai, bahwa menjadi penyandang disabilitas itu sangat tidak mudah. Ia pernah merasa bahwa dirinya tidak bisa melakukan banyak hal seperti manusia normal pada umumnya dan merasa tidak mendapat kepercayaan orang lain. Kondisi ini ia lalui selama 10 tahun, hingga akhirnya ia memilih bangkit untuk membuat perubahan dan lebih mencintai diri sendiri.
"Rumput tetangga memang selalu lebih hijau tapi kalau rumput kita sendiri disiram dipupuk juga bisa setara. Artinya kita gak boleh diam harus upgrade skill," ucap perempuan yang gemar menulis itu.
Cara kongkrit yang merubah kehidupannya yaitu dengan bersekolah setinggi-tingginya. Ankie merupakan lulusan fakultas komunikasi di London School of Public Relations Jakarta. Ia pun aktif berkegiatan di Yayasan Tunarungu Sehjira sejak 2009, kemudian Angkie mendirikan sebuah perusahaan bernama Thisable Enterprise. Lembaga tersebut untuk memberdayakan kelompok disabilitas Indonesia agar memiliki kemampuan dan keterampilan, dan menyalurkannya ke dunia kerja, terutama dalam industri ekonomi kreatif.
"Wadah disabilitas supaya bisa mendapat soft skill juga hard skill untuk mendapatkan penghasilan. Karena disabilitas itu sulit mendapat kerja," ungkapnya.
Penyandang disabilitas bukan kelompok marginal tapi kelompok prioritas yang harus mendapat perhatian pemerintah. Di sinilah Ankie hadir membantu perubahan kelompok disabilitas.
"Perubahan adalah sebuah tantangan yang luar biasa bagi semua orang," katanya.
Pada kesempatan ini, kepala BPSDM Kemendagri Teguh Setyabudi memberikan apresiasi kepada penyelenggara dan narasumber Ankie yang telah memberikan motivasi dan inspirasi. Dalam keterbatasannya, ia tetap semangat, berkarya dan berdedikasi tinggi.
"Semoga kisah Ankie dapat menginspirasi kita semua terutama bagi ASN BPSDM Kemendagri," ucapnya.
Menurut Teguh, program podcast Bikin Bangga Indonesia dengan tema Memulai Perubahan dari Dalam Diri merupakan tayangan perdana media BPSDMTV Kemendagri.