Jakarta - Direktur Jenderal Pemerintahan Desa Dr. Yusharto Huntoyungo menyebut, pihaknya membuka layanan call center melalui aplikasi WhatsApp (WA). Sistem tersebut digunakan sebagai wadah pengaduan masyarakat atau kesulitan perangkat desa dalam mengoperasikan sistem penyelenggaraan Pemerintah Desa (Pemdes).
"Kami melakukan pendampingan melalui call center WA. Contohnya soal jalan desa, penggunaan dana desa dan lain-lain," kata Yusharto dalam acara Podcast Bikin Bangga Indonesia yang diselenggarakan BPSDM Kemendagri, Kamis, 27 Januari 2022.
Menurutnya, melalui sistem call center tersebut memudahkan masyarakat untuk menyampaikan keluhan atau pernyataan terkait pengelolaan di Pemdes. Nantinya tim dari Ditjen Bina Pemdes akan mencari solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada.
Dengan demikian, pembangunan di desa yang direncanakan benar-benar sesuai dengan harapan warga desa.
Di sisi lain, juga ingin mendorong desa-desa lain untuk speak up atau berbicara mengenai kendala-kendala di lapangan saat mengaplikasikan sistem informasi Pemerintah Desa.
Bentuk yang paling konkrit, lanjut Yusharto, yaitu dengan mendatangi langsung desa-desa guna melakukan pendampingan. Menurut dia, terjun ke lapangan adalah cara yang solutif agar tepat sasaran.
"Kalau bisa dijangkau, kami akan menindaklanjuti ke lokasi (desa)," ujarnya.
Di sisi lain,tujuan layanan ini untuk memajukan desa-desa di Indonesia.
Desa Maju atau desa Pra-Sembada adalah Desa yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi dan ekologi, serta kemampuan mengelolanya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup manusia, dan menanggulangi kemiskinan. (Penulis: VIA)