Jakarta - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) resmi menutup rangkaian pelatihan Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi Pejabat Fungsional di lingkungan Kemendagri. Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dalam menghadapi tantangan besar yang ada, Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan untuk segera mempersiapkan diri dalam mengikuti perubahan zaman. Dalam konteks ini, para ASN diharapkan untuk beradaptasi dengan cepat, mengembangkan kompetensi, dan senantiasa memiliki sikap terbuka terhadap ide-ide baru. Inovasi, penyederhanaan proses kerja, pemanfaatan perkembangan IPTEK, serta kolaborasi dengan berbagai pihak terkait dianggap sangat penting.
Melalui program Diklat ini, BPSDM Kemendagri telah memberikan peserta pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Para peserta diharapkan telah memahami konsep KTI sebagai bentuk pengembangan profesionalisme Pejabat Fungsional. Dalam KTI, peserta belajar tentang pemilihan topik, teknik menyusun gagasan, serta perumusan judul karya ilmiah. Hal ini ditekankan oleh Anggar Pramudiani Widyaningtyas, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis, dalam sambutannya.
Pelatihan KTI berlangsung dari tanggal 28 Agustus hingga 1 September 2023, diselenggarakan di Gedung F Lantai 3 BPSDM Kemendagri, yang beralamat di Jalan Taman Makam Pahlawan no. 8 Kalibata, Jakarta Selatan. Acara ini diikuti oleh 30 pejabat fungsional dari lingkungan Kemendagri, dengan tujuan agar mereka dapat menghasilkan KTI sesuai ketentuan yang berlaku serta mampu meningkatkan profesionalisme melalui karya ilmiah.
Upacara penutupan pelatihan dihadiri oleh Kepala Pusat Riset Kebijakan Publik BRIN, Yanuar Farida Wismayanti, beserta tim pengajar dari BRIN. Materi pelatihan ini mencakup pemahaman tentang pengertian, jenis, manfaat, tujuan, dan ciri umum karya tulis ilmiah. Melalui pemahaman mendalam mengenai hal ini, peserta diharapkan memiliki pemahaman yang kokoh mengenai esensi karya tulis ilmiah.
Tantangan dalam pelatihan KTI tidak hanya bersumber dari faktor eksternal seperti lingkungan sekitarnya, kebijakan, dan kelembagaan yang belum stabil akibat transisi. Faktor internal, seperti kemampuan analisis, pemahaman konteks, dan kemampuan eksplorasi, juga merupakan aspek yang harus diperhatikan dan dikembangkan oleh para peserta.
Harapannya, melalui pelatihan ini, peserta dapat meningkatkan kemampuan dalam menyusun fakta dan data secara jelas dan sistematis. Selain itu, mereka diharapkan dapat mencapai kepuasan intelektual dan memperluas wawasan dalam ilmu pengetahuan.