Jakarta – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri, hadiri undangan Konrad Adenauer Stiftung (KAS) perwakilan Indonesia dan Timor Leste serta mitra lokalnya, The Habibie Center, pada acara Diskusi Publik bertajuk “Menelaah Pesta Demokrasi: Pembelajaran dari Dinamika dalam Pelaksanaan serta Hasil Pemilihan Umum 2024”, Selasa (25/6/2024) di The Habibie Center.
Acara ini dihadiri oleh 30 mahasiswa dari universitas terkemuka di Jakarta serta mengundang narasumber kompeten dari Badan Pengawas Pemilihan Umum RI dan perwakilan Komisi XI DPR-RI.
Gatot Setyo Tamtomo, Widyaiswara Ahli Utama yang mewakili Kepala BPSDM Kemendagri, menyoroti kesuksesan Pemilu 2024 di Indonesia meskipun dinamikanya kompleks. Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Presiden 2024 mencatatkan sedikit penurunan menjadi 81,78% dari 81,97% pada Pemilu 2019. Namun, terlihat tren kenaikan partisipasi sejak 2014, menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi politik.
“Papua mencatat tingkat partisipasi tertinggi dalam Pemilu 2024, mencapai lebih dari 95%, diikuti oleh Yogyakarta dan Gorontalo dengan masing-masing 89% dan 88%. Sementara itu, Sumatera Utara dan Sumatera Barat mencatat tingkat partisipasi terendah, yaitu 78% dan 78,9%, namun masih menunjukkan tingkat partisipasi yang signifikan”, ungkap Gatot.
Selain itu, Indonesia akan segera menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada bulan November mendatang. Kementerian Dalam Negeri telah menyiapkan berbagai langkah termasuk pendanaan dan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang dan menengah yang sinkron antara pusat dan daerah.
Kementerian Dalam Negeri juga akan mengadakan orientasi bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih serta anggota DPRD untuk memastikan pemahaman mereka terhadap tugas dan tanggung jawab dengan baik, dengan dukungan dari Konrad Adenauer Stiftung dalam penyusunan instrumen orientasi tersebut.
Penulis: Silvany Dianita | Pranata Humas Ahli Muda